Memahami Karakter Peserta Didik dengan Metode Artikulasi Literasi NST

Setiap anak memiliki karakter yang unik dan berbeda sehingga tidak setiap anak berhasil distimulus dengan perlakuan yang sama.

“Artinya, setiap guru harus memiliki sistematika berbeda dalam menerima dan menyampaikan informasi sesuai dengan karakteristik peserta didik,” kata salah satu praktisi neurosains terapan Wellness Patria Indonesia, Adipar.

Dalam perjalannya, Neurosains Terapan menghasilkan sebuah metode yaitu Penapisan Artikulasi Literasi Berbasis Neurosains Terapan yang diklaim mampu mengetahui pemahaman seorang peserta didik secara lebih mendalam.

“Melalui penapisan ini dapat diketahui apakah seoarang anak terhambat, terlambat, atau berpotensi gangguan,” katanya.

Melalui penapisan artikulasi literasi, kata Adipar, seorang anak dapat dengan mudah distimulus untuk memperbaiki keterlambatan atau gangguannya.

“Misalnya jika anak kesulitan menyebut huruf R atau cadel,” katanya. (NUU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *