Rektor UPA Berbagi Tips Memilih Perguruan Tinggi Swasta yang Baik

Rektor UPA, Bastian Lubis

Memilah dan memilih perguruan tinggi swasta bukan perkara mudah. Karena, disetiap kampus pastinya sudah menawarkan banyak keunggulan demi menggaet mahasiswa baru. Tapi, tahukah anda jika dalam memilih perguruan tinggi swasta ada banyak hal perlu menjadi pertimbangan agar tak salah jalan. Nah, Rektor Universitas Patria Artha (UPA) Bastian Lubis memberikan tipsnya agar bisa jadi acuan ketika memilih kampus.

Menurut Bastian Lubis, hal mendasar yang harus diperhatikan calon mahasiswa baru dalam memilih kampus swasta, yakni terkait hasil lulusan dari kampus tersebut apakah terserap dengan baik didunia kerja atau tidak.

Tak hanya itu saja, para lulusannya juga apakah sudah bisa menciptakan lapangan kerja sendiri sifatnya mengarah ke enterpreneurship. Jika hal itu bisa ditemukan di kampus, tentu dapat menjadi pilihan.

“Sekarang kan sudah banyak kampus swasta yang menawarkan keunggulan, sebaiknya mahasiswa baru memperhatikan keluaran atau alumni kampusnya. Kalau banyak terserap di dunia kerja itu tentu bisa jadi rujukan kuliah disana, serta bisa menghasilkan enterpreneurship,” ujarnya.

Hal kedua, kata dia, legal aspek kampus apakah sudah terdaftar atau tidak dan itu bisa dilihat di Kopertis. Alasannya, saat ini banyak kampus buka, namun banyak pula ditemukan tidak mengantongi izin.

Tips ketiga, kata Bastian Lubis, jika kampus itu menerapkan pola disiplin hal tersebut bisa jadi pertimbangan pula. Kenapa, dengan disiplin bisa menjadikan mahasiswa percaya diri dalam dunia persaingan kerja dan  satu-satunya percaya diri dan bisa tampil bersaing.

“Di UPA pola disiplin sudah sejak lama diterapkan. Tak hanya itu, mahasiswa dibekali lima hal yakni, mengetahui komputer, bisa berbahasa inggris, menguasai cara baca laporan keuangan, memiliki skill PPGD atau pertolongan kegawatdaruratan dan terakhir memiliki pengetahuan bela negara,” tuturnya.

Sementara itu, terkait dengan akreditasi kampus, diungkapkan Bastian, hal  itu relatif kalau ada memang bagus. Hanya saja, akreditasi bukan jaminan lulusan bisa langsung kerja.

“Pada dasarnya akreditasi A, B dan C sama saja. Terpenting bagaimana melihat hasil lulusannya berapa persen terserap di dunia kerja dan mampu menciptakan lapangan kerja,” pungkasnya. (SDM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *