Hilirisasi Ilmu Kesehatan Dibahas dalam Kuliah Umum di Kampus UPA

Dr. Syahrul Aminullah bawa kuliah umum di UPA

Dr. Syahrul Aminullah selaku Kepala Sub Direktorat Pengembangan Sistem Mutu Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) hadir membawakan kuliah umum di kampus Universitas Patria Artha.

Kuliah umum tersebut digelar di Aula Kampus UPA, Selasa (5/6/2018). Pada kesempatan tersebut Dr Syahrul membahas mengenai pentingnya Hilirisasi Ilmu Kesehatan dalam mendukung daya saing bangsa.

Dalam pemaparannya di depan 300 mahasiswa kesehatan UPA, Dr Syahrul menyampaikan bahwa pihaknya berharap agar seluruh civitas akademika ikut berperan penting mendukung daya saing bangsa.

“Pemerintah juga mendorong lembaga litbang dan perguruan tinggi mengusahakan pemanfaatan hasil penelitian untuk kepentingan
masyarakat melalui kegiatan alih teknologi baik yang bersifat komersial atau non-komersial,” katanya.

Selain tingkat inovasi, potensi pasar dari penelitian perlu dipikirkan sejak dini. Hal tersebut agar inovasi dari penelitian tersebut dapat lebih terasa manfaatnya hingga menjadi sebuah inovasi yang disruptif.

Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tiga tantangan besar dalam bidang kesehatan, yakni Penyakit infeksi; meningkatnya penyakit tidak menular (PTM); dan munculnya kembali penyakit-penyakit yang sebelumnya sudah teratasi. Pada era 1990, penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan.

Namun, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki peringkat tertinggi.

Untuk menjawab tantangan kesehatan di atas, diperlukan inovasi produk dan layanan baru. Baik dari segi diagnostik, makanan dan minuman kesehatan, obat dan obat tradisional, hingga aplikasi kesehatan yang dapat membantu meningkatkan taraf kesehatan dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Sehingga peran sebagai agen of economic change dapat diwujudkan oleh perguruan tinggi,” katanya. (NUU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *