Mahasiswi Anggota UKM Jurnalistik UPA Ini Gemar Baca Fiksi

Dilla, Mahasiswi UPA
Membaca adalah jembatan ilmu dapat memperluas cakrawala berpikir. Bahan bacaan banyak bisa dijadikan pilihan dari membahas soal politik, pendidikan, ekonomi hingga sifatnya fiksi.
Media untuk jadi bahan bacaanpun sudah ada dua pilihan, yakni melalui pola konvensional dengan buku cetak ataukan dengan modern melalui buku digital.
Memanfaatkan teknologi digital, Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Patria Artha (UPA) , Nurfadillah Zalzabila memilih bahan bacaan fiksi.
Menurutnya bahan bacaan buku fiksi apalagi karya-karya penulis yang usianya tidak beda jauh dengan usianya menjadi pilihan. Kenapa, karena imajinasi penulisnya bisa ditangkap dengan baik salah satunya adalah Wulanfadi.
“Awalnya saya mengikuti karya-karyanya melalui aplikasi novel di gadget secara gratis,” ujarnya.
Namun, karena kini karya-karyanya telah diterbitkan dalam bentuk buku novel yang telah banyak dijual di toko buku, Dillapun kemudian jarang membaca karyanya melalui buku karena lebih hemat kalau melalui aplikasi novel yang gratis dan lebih simple.
Anggota UKM Jurnalistik ini menjelaskan, walaupun karyanya yang telah dibuat ke dalam bentuk buku novel itu dihapus draftnya di aplikasi novel, tetapi masih banyak cerita-cerita fiksi lainnya yang membuatnya tidak berhenti membaca karyanya.
“Cerita yang pertama kali saya baca dari karyanya berjudul Raja dan Ratu. Ceritanya sangat menarik dan tulisannya sangat gampang dimengerti, walaupun Wulanfadi masih tergolong muda dalam berkarya tapi sekarang di toko buku, karya-karyanya sering menjadi top 10 yang terbaik di toko buku Gramedia,”terangnya.
Bagi Dilla, Wulanfadi tipe penulis yang sangat imajinatif, sering menyelipkan humor di sela-sela ceritanya, menyelipkan lagu-lagu enak yang direkomendasikan kepada pembacanya, dan orangnya pun tergolong sangat ramah. Beberapa karyanya akan diangkat menjadi film layar lebar dalam waktu dekat. (SDM)