Serunya Cerita Dosen Pendamping  UKM Bahasa UPA Saat Kuliah di Luar Negeri

Dosen Pendamping  UKM Bahasa  Universitas  Patria Artha (UPA) ,  Syarif berbagi pengalaman  nih soal pentingnya  menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa international dan penunjang untuk melanjutkan pendidikan  di luar negeri.

Salah satu pengalaman unik yang pernah dirasakan oleh Syarif, ketika mendapatkan kesempatan belajar di dua universitas yang berbeda di dua negera yang berbeda, yaitu di Radboud University Belanda dan di Cardiff University Uk adalah proses belajar mengajar yang sophisticated dan terkadang ‘horrifying’.

“Dalam proses pembalajaran, misalkan, terkadang sangat susah untuk memgikuti pembelajaran misalkan, karena language barriers/kendala bahasa, beban tugas yang padat, dan juga sistem perkuliahan yang serba digital,” jelas dia.

Tetapi karena motivasi dan semanagat yang kuat untuk pulang ke tanah air denagn membawa gelar akademik, syarif berjuang dan berhasil menyelesaikan studinya dan membawa gelar MA linguistik.

Selain itu, sekolah dan tinggal di luar negeri juga membuka cakrawala berfikir (mindset) untuk lebih berfikir modern, tidak rasis, dan tentunya merasakan pengalaman budaya yang sangat unik.

“Misalkan, kebiasaan Dutch , sapaan untuk orang belanda  untuk menyapa setiap orang yang  mereka temui meskipun tidak kenal, dengan sapaan hoii, hallo, alles goed?, how are you?,” katanya.

Meskipun juga diakui oleh syarif, bahwa ada beberapa budaya yang tidak bisa diadopsi karena tdk sesuai dengan nilai moril dan agama kita selaku muslim dan orang Indonesia.

“Misalkan, alcoholic habit atau kebiasaan minum bir, smoking weeds, dll. Olehny itu, studi di luar negeri bukan hanya melewati tntangn akademik, tetapi juga cultural chllenges,” tuturnya. (NUU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *