Ternyata, LM UPA Sangat Peduli Neurosains Terapan

Lembaga Manajemen Universitas Patria Artha
NEUROSAINS adalah salah satu cabang ilmu yang berfokus untuk mengenal lebih jauh mengenai otak dan sistem saraf. Berbagai modul and teori dapat dengan mudah diaplikasikan bagi siapa saja, terutama untuk anak.
Ilmu ini sangat berguna dalam mengenali perkembangan anak, terutama yang berada di usia golden age, yaitu 0—6 tahun. Usia ini diyakini sebagai masa emas anak dalam mempelajari berbagai stimulus terhadap mereka. Golden age dapat menjadi kunci dasar perkembangan anak di masa depan.
Ilmu terapan neurosains ini digadang-gadang mampu menjadi stimulus untuk mencerdaskan dan mengoptimalisasi kemampuan anak. Guru sebagai tenaga pengajar memiliki peranan yang sangat penting dalam mengontrol perkembangan anak, khususnya mereka yang berada di masa golden age.
Lembaga Manajemen Universitas Patria Artha (LM UPA) rupanya memiliki kepedulian lebih dengan llmu terapan neurosains ini. Buktinya, pada 09-12 Agustus 2017 telah menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) berbasis pendekatan Neurosains Terapan, di Hotel Sahid Jaya Makassar.
Mengangkat tema “Pemetaan Pelatihan Kematangan Anak Menuju Kesiapan Belajar, Pengambilan Data Kematangan Fungsi Otak Anak” Kota Makassar, kegiatan diikuti seluruh Guru TK dan SD seKota Makassar.
Pelatihan yang diadakan oleh LM-UPA bekerjasama dengan Neurosains Terapan Indonesia dengan dukungan dari pemerintah Kota Makassar untuk mendukung program Pemerintah yakni melakukan perubahan revolusi pendidikan pada generasi penerus.
Pelatihan kala itu dihadiri, Kepala Dinas Penidikan Kota Makassar, Ismunandar, Rektor Universitas Patria Artha, Bastian Lubies.
Rektor UPA, Bastian Lubis mengatakan, pelatihan bertujuan agar para peserta khususnya guru mampu mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan untuk membaca perkembangan pada anak didik.
Para peserta diklat diberikan materi Pelatihan Pengambilan Data Anak Usia Dini Pemetaan Profil Kota Makassar, yang dipandu langsung oleh pemateri dr. Anne Gracia (Praktisi Neurosains Terapan Indonesia).
Peserta dengan jumlah kurang lebih 200 Guru TK dan SD selain diberikan materi juga diajarkan bagaimana cara dalam melakukan observasi pola penapisan anak dan alfabet engram kinestik, untuk melakukan pengamatan terhadap keseimbangan gerak dan berpikir pada anak didik di Usia dini. Hal ini akan sangat membantu bagi sebuah lembaga pendidikan dalam menunjang kualitas tenaga pengajar dan anak didiknya untuk mendorong sekolah yang berprestasi.
Kegiatan diklat Neurosains Terapan ini demi peningkatan mutu pada Guru TK dan SD dan mendukung program pemerintah Walikota Makassar, yakni melakukan perubahan revolusi Pendidikan.
Kegiatan pelatihan Neurosains Terapan ini pertama kalinya di adakan di Indonesia khususnya di Kota Makassar, dan Lembaga Manajemen Universitas Patria Artha ditunjuk oleh Pemerintah Kota Makassar sebagai inkubator pelaksanaan pelatihan tersebut. (SDM)