Gini Uniknya Kuliah di Fakutas Ekonomi UPA, Tak Ada Duanya!

Mahasiwa Faklutas Ekonomi UPA

Identitas Ini Bikin Muhajrin Kepincut Hijrah ke UPA

Menurutnya, pernah mengenyam pendidikan di kampus swasta lain selama beberapa semester tak membuatnya betah, karena pola perkuliahan dan penerapan aturannya tidak seperti di UPA.

Di UPA, kata dia, banyak hal baru yang membuatnya takjub dan sama sekali tidak ditemukan sebelumnya yang semua tertuang dalam kontrak kuliah.

MEMILIH  kampus swasta yang menawarkan banyak keunggulan dan fasilitas bukan perkara sulit. Karena, pada setiap promosi yang ditawarkan semua menonjolkan apa yang menjadi keunggulannya.

Tapi, tahukan para calon mahasiswa baru (maba) tak hanya sisi kualitas tenaga pengajar dan fasilitas yang terkadang membuat itu menjadi keunggulan. Namun, pola penerapan kedisiplinan dan identitas kadang menjadi salah satu alasan kuat.

Apalagi, yang diterapkan di Kampus Universitas Patria Artha (UPA) dijamin beda dengan kampus lainnya berlabel perguruan tinggi swasta di Sulsel.

Mau tahu, apa yang membuat UPA banyak dilirik tidak hanya kualitas tenaga pengajar dan fasilitasnya yang mumpuni. Ini dia, pola penerapan perkuliahan dan kedisiplinan yang ketat membuatnya jadi pilihan.

Salah satunya yang kepincut mahasiswa asal PTS lain, Ahmad Muhajirin, yang memilih menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi Manajemen UPA dengan status mahasiswa semester 6.

Menurutnya, pernah mengenyam pendidikan di kampus swasta lain selama beberapa semester tak membuatnya betah, karena pola perkuliahan dan penerapan aturannya tidak seperti di UPA.

Di UPA, kata dia, banyak hal baru yang membuatnya takjub dan sama sekali tidak ditemukan sebelumnya yang semua tertuang dalam kontrak kuliah.

“Disini saya baru rasakan atmosfir perkuliahan sangat disiplin dan ketat, belum lagi kami berseragam dan diajarkan nasionalisme yang diwajibkan apel setiap pagi,” ujarnya.

Tidak sampai disitu saja, ungkap Pemuda asal Gowa ini, pola berpakaianpun diatur dengan apik, tidak seperti PTS kebanyakan yang bebas berpakaian dan kadang tak terlihat rapi.

“Disini sudah diatur jadwalkan seragam dan kapan berpakaian bebas, karena semua sudah disiapkan saat masuk. Kalau kuliah saja tidak berseragam dipastikan dosen tidak akan segan meminta keluar, karena semua sudah diatur oleh kontrak kuliah,” tuturnya.

Ahmad Muhajirin mengaku sangat beruntung bisa mengenal kampus UPA dari kerabatnya yang juga pernah berkuliah disini. Bahkan, kerabatnya tersebut sudah dipercaya menjadi Bendahara Desa.

“Disini juga teori dan praktek sangat seimbang, kami dilengkapi modul, laboratorium dan dosen berpengalaman dibidangny,” tuturnya.

Ketatnya pengaturan kedisiplinan, diakui Rektor UPA, Bastian Lubis. Menurutnya, dalam kontrak kuliahn semua tersaji secara detail, sehingga calon mahasiswa sebelum memutuskan bergabung sudah memahami rinci.

“Ditempat kami, dosen yang mengajari tidak menggunakan asisten dosen. Setiap mata kuliah mempunyai  Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang disusun oleh dosen,” terangnya.

Selain itu, untuk membedakan tingkatan mahasiswa atau semesternya, ditandai dengan pewarnaan tanda pada pakaian dinas harian (PDH) mahasiswa yang terpasang dibahu. (SDM) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *