Sosok di balik penangkapan pelaku korupsi di seluruh Indonesia

“Inilah pria di balik penangkapan sejumlah tersangka korupsi yang telah dijaring penegak hukum.
Keahliannya dalam bidang keuangan negara, keberanian serta independensi membuat dirinya membuatnya menjadi saksi yang patut diacungi jempol.
Beberapa kasus melibatkan dirinya yakni termasuk kasus Newmont yang banyak menyita publik.
juga kasus melinatkan Dahlan Iskan, Mantan Menteri BUMN”

PERAN saksi ahli dalam sebuah kasus rupanya memiliki andil besar dan sangat menentukan duduk perkara, apakah hal itu benar atau tidak.

Untuk menyandang peran ini, bukan perkara mudah. Karena  seorang dapat dikatakan saksi ahli karena orang tersebut menjadi saksi karena keahlianya, dan bukan karena terlibat dalam sesuatu perkara yang sedang disidangkan.

Selain itu, dalam memberikan kesaksiannya seorang saksi ahli juga hanya menyampaikan apa yang menjadi bidang keahliannya yang ada hubungannya dengan perkara yang sedang diperiksa.

Nah, tahukah jika di Indonesia ada sebuah lembaga yang kerap menjadi langganan para penegak hukum dalam memberi kesaksian sebagai saksi ahli.

Lebih wow lagi, karena lembaga ini tidak berada dalam jaring kantor pusat di Jakarta, tapi di Makassar.

Lembaga tersebut adalah milik Yayasan Universitas Patria Artha yang memang menjadi salah satu kampus swasta terbesar di Indonesia Timur khususnya di Makassar.

Dibawah kendali pemilik Yayasan, Bastian Lubis dan sudah terkenal dengan ragam reputasi keahlian keuangan Negara. Sejumlah saksi ahli hadir lengkap dengan keahlian dan sertifikasi keahlian yang telah diakuinya.

Berbagai kasus besar telah dihadapinya untuk memberikan kesaksian sebagai saksi ahli. Para saksi ahli keuangan Negara yang ada dibawah naungan Universitas Patria Artha (UPA) sangat memiliki kredibilitas dan tidak asal menerima panggilan menjadi saksi ahli.

Beberapa kasus besar pernah menghadirkan para saksi ahli dari UPA ini, seperti pada kasus yang menyeret mantan BUMN Dahlan Iskan.

Pada kasus tersebut, Pengadilan Tipikor Surabaya secara khusus mengundang saksi ahli UPA, yakni Siswo Sujanto sebagai saksi ahli tata kelola keuangan Negara.

Dalam persidangan tersebut,kesaksiannya dijadikan pertimbangan hakim dalam memutus kasus dugaan korupsi atas penjualan aset BUMD Jawa Timur.

Tak hanya itu,pada rentetan kasus besar di Luwu juga saksi ahli UPA, Bastian Lubis dipanggil menjadi saksi ahli tata kelola keuangan Negara yang mendudukkan mantan Anggota DPRD sebagai tersangka. Termasuk, kasus Newmont yang banyak menyita publik.

Menurut Dewan Pengarah Yayasan UPA, Bastian Lubis, sejak tahun 2005 Universitas Patria Artha dipercaya sejumlah penegak hukum mulai dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung, Mabes Polri dan lembaga Tindak Pindan Korupsi (Tipikor) lainnya menjadi saksi ahli.

Kepercayaan itu diberikan juga sejalan dengan keahlian yang dimiliki, serta ditopang sertifikasi keahlian yang dikantongi sehingga memang ada pengakuan secara administrasi jika pihaknya ahli ada bidang tata kelola keuangan.

“Kami dipanggil jadi saksi ahli karena lata belakang pendidikan keuangan, tempat atau kecimpung pekerjaan memang berpengalam dibidang tata kelola keuangan,” terangnya.

Selain itu, ada pengakuan atau sertifkat atau sertifikasi dari lembaga pemerintah.

Bastian Lubis memaparkan, Universitas Patria Artha sudah intes pada kasus pemberantasan korupsi sejak tahun 2000. Bahkan, telah membuat laporan keuangan bekerja sama dengan tim  penyususn Undang-Undang Keuangan Negara nomor 17/2003 kerja sama Kementerian Keuangan.

Dan, Undang-Undang 1/ 2004 tentang perbendaharaan Negara, Undang-Undang tentang pertanggungjawaban keuangan Negara.

“Banyak hal yang kadang berubah dalam putusan hakim pasca kami memberikan kesaksian, karena itu menjadi pertimbangan. Seperti, biasanya pada proses kasus ada terdakwa dinyatakan bersalah, namun setelah mendengarkan kesaksian ahli dinyatakan tidak bersalah.Begitupun sebaliknya,”paparnya.

Sehingga, dapat dikatakan peran saksi ahli memang sangat fundamental dalam menentukan sebuah perkara. (SDM)